sfidnfits.com – Olahraga adalah salah satu hal terbaik yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh dan semua orang tahu akan itu. Namun, tetap saja masih banyak orang yang keliru memahami olahraga dan percaya dengan berbagai mitos olahraga yang tersebar.

Padahal, satu atau beberapa kesalahan pemahaman akan olahraga dapat menggagalkan tujuan olahragamu untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan ideal.

Mulai dari kardio satu-satunya olahraga yang dapat menurunkan berat badan sampai sit up memberimu perut six pack, berikut sederet mitos seputar olahraga yang tidak perlu kamu percayai lagi.

Berbagai Mitos Olahraga yang Perlu Kamu Tahu Kebenarannya

1. Kardio adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan

Tidak ada yang salah dengan olahraga kardio. Memasukan kardio 20-30 menit ke dalam rutinitas olahragamu adalah hal yang bagus untuk penurunan berat badan.

Hanya saja, berat badan tidak akan turun cepat atau yang sedrastis yang kamu kira jika kamu hanya fokus pada kardio saja.

Orang-orang melakukan kardio karena ingin meningkatkan detak jantung mereka. Jika kamu ingin menurunkan berat badan, kamu perlu memasukan latihan kardio dan kekuatan ke dalam jadwal latihanmu.

Latihan kekuatan membangun otot dan memaksimalkan rutinitas kardio yang kamu lakukan. Semakin banyak massa otot yang kamu miliki, semakin banyak kalori yang akan dibakar tubuhmu, terutama selama kardio.

2. Kamu bisa menargetkan pembakaran otot selama olahraga

Kamu harus tahu bahwa sel lemak didistribusikan ke seluruh bagian tubuh. Jika kamu ingin menghilangkan lemak dari bagian tubuh tertentu, maka kamu harus menghilangkan lemak tubuh secara keseluruhan.

High-intensity interval training (HIIT) bisa menjadi pilihan olahraga untuk pembakaran lemak. Setelah latihan yang intens, tubuhmu perlu mengambil oksigen pada tingkat yang lebih tinggi untuk membantunya kembali ke kondisi istirahat alaminya.

Proses ini mengharuskan tubuh bekerja lebih keras, membakar lebih banyak kalori dalam prosesnya. Selain itu, latihan kekuatan juga dapat membantu mencapai tujuan olahragamu karena memiliki lebih banyak otot tanpa lemak akan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori saat istirahat.

3. Semakin banyak kamu berkeringat, semakin baik

Berkeringat dan olahraga sering berjalan beriringan. Itu karena saat kamu berolahraga, otot yang bekerja menghasilkan panas. Terlalu banyak panas bisa berbahaya sehingga tubuh memiliki mekanisme untuk mendinginkan.

Berkeringat adalah salah satu cara mendinginkan suhu tubuh. Saat keringat menguap, ia menyerap panas dan mendinginkan tubuhmu. Seberapa banyak kamu berkeringat bergantung pada kondisi cuaca dan seberapa keras kamu berolahraga.

Dan, berkeringat bukan satu-satunya cara tubuh mendinginkan dirinya sendiri. Darah hangat didorong ke arah kulit untuk memancarkan panas dan mendinginkan, itulah sebabnya wajah, lengan, dan kaki beberapa orang menjadi merah saat berolahraga.

4. Jika berolahraga, maka dapat makan secara bebas

Olahraga sama sekali tidak menggantikan diet yang buruk. Diet dan nutrisi memainkan peran yang lebih besar daripada olahraga dalam manajemen berat badan dan pencegahan kanker.

Faktanya, makanan adalah bahan bakar, dan nutrisi yang tepat menjamin hasil dari olahraga yang kamu lakukan. Juga, keberhasilan mencapai berat badan ideal itu 30 persen tergantung pada olahraga dan 70 persen dari pola makan.

Jadi, jangan memperlakukan olahraga sebagai aktivitas yang membenarkan makan makanan yang tidak sehat.

5. Olahraga angkat berat membuat badan besar dan gemuk

Kamu mungkin pernah mendengar pendapat bahwa angkat berat dapat membuat badan menjadi besar dari waktu ke waktu. Beberapa orang, terutama wanita, khawatir bahwa menambahkan latihan kekuatan akan membangun massa otot sampai-sampai mereka akan terlihat seperti seorang binaragawan.

Namun, ini tidaklah benar. Bagi seorang wanita, untuk menjadi besar, maka dia harus melakukan banyak latihan kekuatan. Dan, ketahui bahwa wanita tidak memiliki cukup testosteron untuk meningkatkan berat badan seperti yang dilakukan pria.

Binaragawan wanita yang kompetitif mengikuti program diet dan latihan berat yang kemungkinan menampilkan penggunaan berbagai suplemen pembentuk otot.

6. Berhenti melakukan latihan kekuatan dapat membuat otot berubah menjadi lemak

Otot tidak bisa berubah menjadi lemak, sama seperti lemak tidak bisa berubah menjadi otot. Lemak dan otot adalah dua jenis jaringan yang berbeda.

Ketika kamu menghentikan latihan kekuatan, kamu kehilangan massa otot dan metabolisme menjadi melambat. Metabolisme yang lamban berarti tubuhmu membakar lebih sedikit kalori saat istirahat, yang kemudian dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risikomu untuk kanker usus besar, pankreas, ginjal, endometrium, kandung empedu, kerongkongan dan payudara.

7. Latihan perut akan memberimu perut six-pack

Latihan perut sangat bagus untuk mengembangkan otot inti karena bermanfaat bagi tubuh dalam banyak hal, seperti meningkatkan keseimbangan dan stabilitas. Namun, lemak tubuh seseorang secara keseluruhan mencegah abs terlihat.

Jika kamu menginginkan perut sixpack, kamu harus menurunkan lemak tubuh secara drastis hingga 10-12 persen untuk pria atau 11-13 persen untuk wanita. Meskipun memungkinkan, ini membutuhkan dedikasi yang ketat untuk makan makanan yang sehat dan olahraga.

8. Tidak merasa sakit berarti tidak berolahraga dengan baik

Tidak ada rasa sakit, tidak ada keuntungan latihan yang didapat, benar begitu? Nyatanya ini adalah persepsi yang salah. Olahraga tidak harus sakit selama kamu melakukannya. 

Jika kamu sakit sehari setelah berolahraga, kemungkinan ini terjadi karena timbulnya nyeri otot tertunda atau DOMS, akibat robekan mikroskopis pada otot.

Itu tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dalam satu atau dua hari. Ini biasa terjadi saat melatih otot yang tidak terbiasa. Ini dapat terjadi tepat di awal program latihan, atau jika kamu mengubah rutinitas olahragamu.

Namun, tetap saja nyeri otot bukanlah tanda latihan yang bagus. Saat ototmu terbiasa dengan suatu aktivitas, otot akan beradaptasi dan cenderung tidak merasa sakit.

Jika kamu sakit, dengarkan tubuhmu. Gerakan aktif, tetap terhidrasi, dan tidur berkualitas dapat membantu untuk mengatasinya. Namun, jika rasa sakit berlangsung lebih dari seminggu atau jika kamu merasakan sakit yang tajam atau mati rasa, maka hubungi dokter.

9. Peregangan membantu mencegah cedera

Peregangan sebelum olahraga adalah rutinitas biasa. Namun, peregangan sebelum atau sesudah berolahraga tidak terbukti mengurangi kemungkinan cedera.

Peregangan bermanfaat karena mempersiapkan otot untuk bergerak dan memudahkan pemulihan latihan, tetapi penelitian tidak menunjukkan bahwa itu akan mengurangi cedera. Itu sepenuhnya didasarkan pada bentuk dan gerakanmu selama latihan.

10. Jika angka di timbangan tidak turun, berat badan tidak turun

Banyak orang fokus pada angka timbangan, tetapi itu bukan representasi terbaik dari perubahan tubuh. Angka pada timbangan adalah faktor dari banyak hal, seperti berapa banyak air yang kamu minum, apa yang kamu makan, dan jam berapa kamu menimbang.

Seringkali ketika seseorang kehilangan berat badan yang signifikan, angka pada timbangan naik karena membangun otot dari latihan.

Jika kamu ingin melacak penurunan berat badan dan perkembangan otot secara akurat, disarankan untuk mencatat pengukuran lengan, pinggang, dan paha. Dan, jika kamu akan menggunakan timbangan, maka timbang pada waktu yang sama setiap hari.

Nah, itulah mitos-mitos tentang olahraga yang sekarang tidak perlu lagi dipercaya. Untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan berat badan yang ideal, sebaiknya lebih kritislah dalam menerima informasi dan pastikan kamu mendapat informasi dari sumber yang terpercaya.

Referensi:

Mdanderson, (2014). 7 exercise myths debunked.

Heartandstroke, (2021). 6 common myths about exercising vs. the facts.

Mayoclinichealthsystem, (2020). Debunking the top 10 workout myths.

Self, (2016). 12 Workout Myths That Just Need To Die.