4 Metode Penanganan GERD dengan Cepat dan Tepat
sfidnfits.com – Menjadi topik yang tranding, kabarnya penyanyi Maia Estianty dilarikan ke rumah sakit pada tengah malam. Kabar ini dibenarkan melalui unggahan akun Instagram pribadinya @maiaestiantyreal, pada tanggal 27 Maret kemarin bahwa dirinya dilarikan ke rumah sakit karena menderita penyakit GERD atau asam lambung.
Menurutnya, ini adalah kali pertama dirinya mengalami GERD. Lalu, apa itu GERD? Gastroesophageal reflux disease, atau yang dikenal GERD merupakan penyakit saluran pencernaan yang bersifat kronis.
GERD terjadi ketika asam lambung atau terkadang isi lambung naik kembali ke esofagus (refluks) sehingga seseorang akan mengalami panas dada seperti terbakar dan mulut terasa pahit. Akibat naiknya asam lambung, hal ini akan mengiritasi dan membakar esofagus atau kerongkongan sehingga menimbulkan rasa panas pada dada (heartburn) sampai bagian dalam leher, bahkan tenggorokan.
Jika tidak diatasi, gerd bisa memiliki dampak yang fatal. Untuk itu, perlu adanya penanganan dan pengobatan yang cepat.
Ada empat penanganan GERD. Secara lengkap, kamu bisa mengetahui apa saja penangannya dari ulasan berikut!
4 Metode Penanganan GERD dengan Cepat dan Tepat
1. Perubahan gaya hidup dan pola makan
Perubahan pola makan dan gaya hidup adalah langkah pertama dalam mengobati GERD. Setidaknya, untuk mengatasi di tahap awal, kamu harus bisa mematuhi aturan berikut:
· Pertahankan berat badan yang sehat. Kelebihan berat badan memberi tekanan pada perutmu, yang kemudian akan mendorong perut dan menyebabkan asam refluks ke kerongkongan.
· Berhenti merokok. Merokok menurunkan kemampuan lower esophageal sphincter's untuk berfungsi dengan baik.
· Tinggikan bantal untuk kepala saat tidur. Ketika kamu akan tidur, cobalah untuk meninggikan posisi kepalamu agar asam refluks tidak naik ke kerongkongan.
· Jangan berbaring setelah makan. Tunggu setidaknya tiga jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur.
· Makanlah makanan secara perlahan dan kunyah dengan saksama. Letakkan garpumu setelah setiap gigitan dan ambil lagi setelah kamu mengunyah dan menelan gigitan itu.
· Hindari makanan dan minuman yang memicu refluks. Pemicu umum termasuk makanan berlemak atau digoreng, saus tomat, alkohol, cokelat, mint, bawang putih, bawang merah, dan kafein.
· Hindari pakaian yang ketat. Pakaian yang pas di pinggang memberi tekanan pada perut dan lower esophageal sphincter's.
2. Mengonsumsi obat
Jika perubahan gaya hidup dan pola makan tidak berhasil, biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu. Ada dua kategori obat untuk refluks.
Satu menurunkan tingkat asam di perutmu, dan satu meningkatkan tingkat motilitas (gerakan) di saluran pencernaan bagian atas. Berikut obat yang biasanya disarankan:
· Antacids
Obat ini dapat membantu menetralkan asam di kerongkongan dan lambung serta menghentikan rasa panas dalam perut. Banyak orang menggunakan antacids tanpa resep untuk memberikan bantuan sementara saat gerd kambuh.
Namun, penggunaan antacids dalam jangka panjang dapat membawa efek samping, termasuk diare, perubahan cara tubuh memecah dan menggunakan kalsium, dan penumpukan magnesium dalam tubuh.
Terlalu banyak magnesium bisa serius bagi orang yang memiliki penyakit ginjal. Jika kamu membutuhkan antacids selama lebih dari 2 minggu, konsultasikan dengan dokter.
· Histamin 2 (H2) blocker
Untuk refluks kronis dan mulas, dokter mungkin merekomendasikan obat untuk mengurangi asam di lambung.
Obat-obatan ini termasuk penghambat H2, yang membantu memblokir sekresi asam di perut. Jenis obat ini meliputi: cimetidine (Tagamet), famotidine (Pepcid), dan nizatidine.
· Proton pump inhibitors
Proton pump inhibitors (PPI) adalah obat yang memblokir tiga jalur utama untuk produksi asam. PPI menekan produksi asam jauh lebih efektif daripada H2 blocker.
Selain itu, PPI juga menyembuhkan esofagitis erosif pada banyak pasien, bahkan pada pasien dengan kerusakan esofagus yang parah.
· Prokinetic
Dalam kasus yang jarang terjadi, obat ini membantu perutmu kosong lebih cepat sehingga kamu tidak memiliki banyak asam yang tertinggal. Obat ini juga dapat membantu dengan gejala seperti kembung, mual, dan muntah.
Namun, prokinetic juga dapat memiliki efek samping yang serius. Banyak orang tidak dapat mengonsumsinya, dan mereka yang dapat mengonsumsi biasanya hanya untuk waktu yang terbatas.
3. Tes diagnosis untuk gerd yang parah
Jika kamu mengalami GERD yang parah dan berlangsung lama, atau jika gejala tidak membaik dengan pengobatan, kamu mungkin memerlukan tes untuk diagnosis yang lebih baik. Dokter biasanya menggunakan satu atau lebih prosedur untuk melakukan beberapa tes diagnosis ini:
· Endoscopy: Dokter akan memasukkan tabung kecil berlampu dengan kamera video kecil di ujungnya (endoskop) ke kerongkongan untuk mencari peradangan atau iritasi jaringan (esofagitis). Jika hasilnya tidak normal atau meragukan, ia dapat mengambil sampel jaringan kecil untuk pengujian lebih lanjut (biopsi).
· Upper GI series: Ini mungkin salah satu tes pertama yang dilakukan dokter. Ini adalah sinar-X khusus yang menunjukkan kerongkongan, perut, dan bagian atas usus kecil (duodenum). Tes omo memberikan informasi terbatas tentang kemungkinan refluks, tetapi dapat membantu mengesampingkan kondisi lain, seperti tukak lambung.
· Studi manometri dan impedansi esofagus: Tes ini memeriksa tekanan rendah di kerongkonganmu. Ini juga dapat menunjukkan cacat pada bagaimana otot-otot kerongkongan berkontraksi.
· pH testing: Jika sulit untuk membuat diagnosis yang pasti, dokter akan mengukur kadar asam di dalam kerongkongan melalui tes ini. Ini melacak berapa banyak asam di kerongkonganmu selama makan, aktivitas, dan tidur. Teknik yang lebih baru dari pelacakan pH jangka panjang telah membuat alat ini lebih efektif.
4. Tindakan pembedahan
Jika gejala kamu tidak membaik dengan perubahan gaya hidup atau terapi obat, kamu mungkin memerlukan pembedahan untuk GERD. Beberapa pasien lebih memilih pendekatan bedah sebagai alternatif pengobatan seumur hidup.
Tujuan pembedahan untuk penyakit refluks adalah untuk memperkuat penghalang anti-refluks. Selama prosedur yang dikenal sebagai fundoplikasi nissen, ahli bedah akan membungkus bagian atas perutmu di sekitar lower esophageal sphincter's.
Ini meningkatkan penghalang anti-refluks dan dapat memberikan bantuan permanen dari refluks. Dokter bedah dapat melakukan operasi ini secara laparoskopi, yang berarti prosedur yang kurang invasif dengan waktu pemulihan yang lebih singkat.
Penanganan yang cepat dapat membantu mengatasi gerd dengan baik. Kamu bisa menggunakan empat macam pengobatan GERD ini dan konsultasikan dengan dokter jika gejalanya parah.
Referensi:
Wikipedia. Penyakit refluks gastroesofagus.
Hopkinsmedicine. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Treatment.
Webmd, (2020). GERD.
Mayoclinic. Gastroesophageal reflux disease (GERD).