Blog

Image

Jenis Cedera Olahraga, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

August 11th, 2020

sfidnfits.com – Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang sangat menyehatkan dan juga menyenangkan. Dengan berolahraga, maka tubuh akan aktif bergerak, dan pikiranpun akan menjadi sangat segar. Olahraga memang mengharuskan Anda untuk bergerak secara aktif dengan tetap menjaga konsentrasi dan kordinasi tubuh agar hasilnya menjadi maksimal. Konsentrasi dan fokus yang terganggu bisa mengakibatkan berbagai efek negatif, mulai dari berbagai jenis cedera ringan sampai cedera serius. Oleh karena itulah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang berbagai jenis cedera yang sering terjadi karena olahraga, lengkap dengan penyebab, tanda dan gejala, serta cara mengatasinya.

 

Jenis-Jenis Cedera yang Sering Terjadi karena Olahraga serta penyebab dan Cara Mengatasinya

Berikut ini adalah berbagai jenis cedera yang sering terjadi karena konsentrasi dan fokus yang terganggu saat berolahraga.

 

1. Cedera Otot Pergelangan Kaki/Engkel

 

Sebagian dari Anda pasti pernah atau mungkin kerap mengalami cedera ini. Kondisi pergelangan kaki yang terkilir atau cedera merupakan salah satu kondisi yang paling sering ditemui di dalam dunia olahraga. Cedera pergelangan kaki atau cedera angkel terjadi karena ikatan ligamen, yakni urat yang mengikat tulang, mengalami suatu peregangan yang sangat parah. Peregangan tersebut biasanya terjadi sangat keras hingga membuat otot ligamen menjadi terkilir. Ligamen memang pada dasarnya membantu tubuh untuk lebih mudah digerakan. Namun, gerakan ligamenpun ternyata terbatas, jika batas dari gerakan ligamen itu dilewati, maka tentu otot ligamen jadi meregang dan bahkan robek.

 

Penyebab : Cedera engkel biasanya terjadi ketika sedang berlari atau berjalan pada suatu permukaan lantai atau tanah yang tidak rata, sehingga pergelangan kaki menjadi lebih mudah tekilir. Kondisi tersebut akan membuat Anda melakukan suatu gerakan yang membuat pergelangan kaki menjadi memutar atau menekuk terlalu keras. Kondisi tersebut juga akan membuat Anda melakukan gerakan-gerakan lain secara spontan dan cepat, sehingga otot ligamen disekitar tulang menjadi meregang dan sobek. Gerakan yang biasa terjadi adalah kaki yang menekuk ke dalam dan mata kaki terpaksa menjadi tumpuan bobot badan, atau bisa juga karena gerakan kaki yang menekuk terlalu jauh.

 

Tanda dan Gejala: Cedera engkel biasanya ditandai dengan adanya suatu sentakan atau robekan pada mata kaki, adanya rasa sakit ketika menggerakan mata kaki, kulit sekitar mata kaki menjadi bengkak, jika parah maka Anda akan sulit dalam menggerakan mata kaki, dan bahkan bisa terjadi mati rasa pada mata kaki.

 

Cara Mengatasi: Saat pergelangan kaki Anda terkilir, cobalah untuk beritirahat terlebih dahulu dan hentikan aktivitas olahraga Anda. Lalu, kompreslah bagian yang sakit dengan es guna mengurangi efek sakit dan pembengkakan. Angkat pergelangan kaki hingga sejajar dengan jantung untuk mempercepat pemulihan dan lakukan sambil duduk bersandar.

 

2. Cedera Tulang Kering

 

Cedera tulang kering umumnya terjadi pada para atlet yang sedang meningkatkan kekuatan dan mengubah rutinitas latihannya. Kegiatan peningkatan latihan ini membuat otot, tendon, dan jaringan tulang bekerja terlalu keras dan hasilnya cedera tulang keringpun terjadi. Cedera tulang kering, atau sindrom stres tibia, akan membuat para penderitanya merasa nyeri disepanjang bagian depan atau dalam kaki pada area bawah lutut.

 

Penyebab: Cedera tulang kering biasanya terjadi ketika sedang menuruni bukit atau suatu permukaan lantai tanah yang miring, melakukan gerak latihan yang harus berhenti secara tiba-tiba (seperti pada olahraga basket, tenis, jogging, dll), melakukan latihan terlalu sering atau terlalu lama, serta sepatu yang tidak sesuai. Adanya peradangan pada otot, ligamen, dan jaringan luar tulang, akan membuat cedera tulang kering. Kondisi tersebut akan membuat otot bergerak secara berlebihan, adanya penegangan pada sendi Achilles, melemahnya otot pergelangan kaki, dll.

 

Tanda dan Gejala: Gejala yang terjadi saat mengalami cedera tulang kering adalah adanya rasa nyeri disepanjang tulang kering. Jika kaki ditekan kebawah, maka akan merasakan sakit. Kemungkinan juga akan terjadi pembengkakan atau nyeri ringan. Rasa sakit mungkin akan berhenti saat Anda berhenti berolahraga, namun rasa sakit itu nantinya akan hadir kembali secara terus menerus saat Anda sudah sedang beristirahat.

 

Cara Mengatasi: Kompreslah betis dan tulang kering Anda dengan es selama beberapa menit untuk meredakan rasa nyeri. Jika tidak kunjung membaik, maka konsumsilah obat pereda nyeri dan peradangan seperti ibuprofen atau aspirin. Namun, jika masih tidak kunjung reda, cobalah periksa ke dokter atau tenaga kesehatan lainnya.

 

3. Cedera Punggung Bawah atau Cedera Pinggang

 

Cedera punggung bawah atau cedera pinggang umumnya dialami oleh mereka yang melakukan olahraga angkat beban, bersepeda, golf, tennis, badminton, dan bisbol. Olahraga tersebut akan membuat suatu kondisi dimana pinggang mengalami penarikan. Perlu diketahui bahwa ada banyak sekali otot dan ligamen yang menempel pada tulang bagian punggung Anda. Nah, otot ligamen yang meregang secara berlebihan tersebut akan melemahkan otot dan membuat tidak stabilnya tulang belakang, sehingga terjadilah cedera tulang pinggang.

 

Penyebab: Beberapa penyebab terjadinya cedera pinggang adalah mengangkat beban yang terlalu berat, berolaraga tanpa pemanasan dan pendinginan, buruknya postur tubuh, jarang olahraga, sudah pernah terjatuh atau cedera sebelumnya, atau mengalami batuk parah. Kondisi ini akan membuat Anda mengalami cedera otot karena adanya saraf terjenpit, tendon atau otot sobek, atau herniated disk. 

 

Tanda dan Gejala: Beberapa tanda cedera pinggang adalah adanya rasa sakit secara tiba-tiba di area pinggang, pinggang menjadi berat saat melakukan gerakan membungkuk atau peregangan, serta adanya rasa kaku atau nyeri pada pinggang.

 

Cara Mengatasi: Untuk mengatasi cedera ini, Anda bisa beristirahat dan mengompres area pinggang yang sakit dengan air dingin. Selait itu, untuk sementara cobalah untuk  tidak membungkuk atau mengangkat berbagai beban yang berat. Jika Anda merasakan nyeri walau sedang isitirahat, maka Anda bisa melakukan suatu peregangan ringan.

 

4. Cedera Bahu

 

Terdapat empat otot besar pada bahu yang bertugas dalam menjaga dan menopang sendi bahu. Sehingga, bahu menjadi bagian yang paling rentan terkena cedera saat melakukan berbagai gerakan olahraga, seperti berenang, push up, badminton, tenis, golf, bisbol, dan olahraga lainnya yang menjadikan sendi bahu sebagai tumpuan gerakan lengan.

 

Penyebab : Cedera bahu bisa disebabkan oleh bursitis pada tulang dan jaringan lunak di atau otot tendonitis. Selain itu, cedera bahu juga bisa terjadi karena Shoulder impingement syndrome, dimana otot tendon terperangkap dan bergesekan dengan tulang diatasnya hinga berulang–ulang kali. Melakukan beberapa pekerjaan fisik yang berat, berlatih atau berolahraga secara berlebihan dan mengenakan tas yang terlampau berat juga bisa membuat bahu menjadi sakit, karena kondisi tersebut membuat Anda memanfaatkan bahu terlalu sering dan terlalu keras. Dalam jangka yang panjang, jaringan halus di dalam bahu akan menjadi semaki aus yang berdampak pada semakin mudahnya bahu mengalami cedera.

 

Tanda dan Gejala: Kemungkinan pertamanya adalah Anda akan merasa nyeri pada area bahu sepanjang hari dan rasa nyerinya bisa terjadi secara terus–menerus ataupun sementara. Kedua, akan timbul rasa nyeri yang lambat dan Anda akan mengalami rasa yang kurang nyaman jika tidur pada area bahu yang nyeri. Ketiga, gerakan menjadi sangat terbatas, dan bahu menjadi kaku.

Cara Mengatasi: Ketika Anda mengalami kondisi ini, maka cobalah untuk mengistirahatkan pergerakan bahu dan lengan. Kemudian kompreslah area bahu yang sakit dengan es lalu diamkan selama 15 – 20 menit untuk meredakan rasa nyeri. Jika rasa sakit sudah mulai berkurang selama beberapa hari, kompreslah bagian tersebut dengan kain panas atau oles dengan krim otot panas guna melemaskan bagian otot yang nyeri dan kak.

 

5. Cedera Lutut

 

Cedera lutut akan sering terjadi pada atlet atau mereka yang gemar melakukan olahraga lari, sepak bola, basket, voli, atau olahraga lainnya yang banyak memanfaatkan tumpuan lutut. Cedera ini umumnya dibagi menjadi dua, yaitu cedera ACL (anterior cruciate ligaments) dan PCL (Posterior cruciate ligament). Ligamen ACL adalah salah satu ligamen yang terdapat pada bagian lutut manusia dan bertugas dalam menstabilkan berbagai gerakan tulang yang ada disekitarnya. Cedera ACL terjadi ketika ligamen cruciate anterior pada bagian lutut mengalami robekan atau meregang secara berlebihan. Sementara itu, cedera yang merusak ataupun merobek bagian PCL biasanya akan merusak bagian ligamen atau tulang rawan lainnya pada area lutut. Dalam beberapa kasus lain, ligamen juga bahkan bisa mematahkan beberapa tulang yang tersambung dengannya.

 

Penyebab: Biasanya, cedera ini biasa terjadi karena adanya kecelakaan tertentu, seperti jatuh, terbentur atau karena gerakan lainnya yang tidak lazim, serta terlalu lama melakukan gerakan yang membuat lutut menjadi tumpuan. Untuk cedera ACL, umumnya terjadi karena melakukan suatu aktivitas atau kegiatan olahraga berintensitas tinggi. Bahkan, cedera ini juga biasa muncul pada beberapa olahraga yang tidak melibatkan adanya kontak fisik sekalipun. Jenis cedera ACL biasanya terjadi pada para pesepak bola, basket, ski, dan olahraga lain yang banyak memiliki gerakan berat seperti lari zig-zag, atau melompat (skipping). Disisi lain, cedera PCL terjadi karena adanya benturan keras pada tulang kering atau lebih tepatnya pada bagian bawah lutut, atau ketika tubuh jatuh dengan kondisi lutut yang menekuk. Cedera PCL sering terjadi karena kecelakaan kendaraan dan olahraga sepak bola.

 

Tanda dan Gejala: Umumnya, cedera lutut ditandai dengan adanya rasa nyeri pada tempurung lutut dan adanya bunyi seperti retakan atau patahan pada lutut. Untuk cedera ACL, tanda dan gejala umum yang sering terjadi adalah hilangnya keseimbangan dalam berdiri, rasa nyeri, hingga pembengkakan pada lutut. Sedangkan untuk cedera  PCL, tanda dan gejalanya adalah rasa sakit yang membuat tubuh sulit berjalan, lutut yang membengkak setelah beberapa jam cedera, serta lutut seperti terasa longgar seolah-olah akan lepas.

 

Cara Mengatasi: Mengatasi cedera lutut memerlukan perawatan yang sangat intensif. Untuk itu, diperlukan istirahat total yang lebih lama untuk mempercepat waktu pemulihan. Usahakanlah untuk selalu memposisikan lutut secara diangkat, seperti mengganjalnya dengan bantal yang tinggi ketika sedang berbaring. Kompres bagian lutut yang sakit dengan es guna mengurangi rasa sakit. Jika cedera tidak kunjung membaik setelah berhari-hari melakukan perawatan mandiri, maka segeralah berkonsultasi pada dokter.

 



Kesimpulan

Pada dasarnya, terdapat banyak sekali anggota tubuh yang berpotensi cedera ketika melakukan aktivitas atau gerakan olahraga yang berat atau berintensitas tinggi. Kelima cedera diatas adalah cedera yang umumnya terjadi ketika berolahraga. Cara penanganannya pun umumnya sama, yaitu istirahat yang cukup dan mengompres bagian yang sakit dengan es untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu, kebanyakan penyebabnya juga biasanya karena latihan yang terlalu berat atau intens dan mengabaikan pemanasan serta pendinginan, padahal poin tersebut sangatlah penting.

 

Istilah “mencegah lebih baik daripada mengobati” pun sangat cocok digunakan untuk mencegah berbagai cedera karena berolahraga. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyiapkan kondisi tubuh yang baik sebelum berolahraga, melakukan pemanasan dan pendinginan, mendegarkan kondisi fisik tubuh sehingga tahu kapan harus berhenti berolahraga, serta (jika memungkinkan) gunakanlah berbagai aksesoris olahraga/support equipments, seperti knee pad, ankle support protector, fitness belt, penyanggan punggung/shoulder, dll. Anda bisa mendapatkan support equipments tersebut di toko online maupun offline. Namun jika Anda bingung dalam mencarinya, Anda bisa mendapatkan support equipments tersebut di SFIDN Fits. Jadi, tunggu apa lagi? ayo minimalisir efek cedera karena berolahraga dengan support equipments terbaik dan berkualitas disini.




Jika Anda sedang mencari perlengkapan olahraga, perlengkapan fitness, perlengkapan yoga, ataupun perlengkapan olahraga yang bisa dipakai dirumah tanpa perlu datang ke gym, FITS adalah solusi terbaik pilihan Anda. FITS menyediakan perlengkapan olahraga terlengkap dengan kualitas original dan harga terbaik.

Anda bisa mendapatkan semua produk FITS di e-commerce favorit Anda secara online maupun langsung belanja di toko offline FITS. Tap atau klik SHOP NOW pada banner dibawah ini dan mulailah pengalaman olahraga lebih baik bersama FITS!





Official E-Commerce

Temukan produk resmi SFIDNFITS di toko online berikut ini