Bahayakah Tetap Berolahraga saat Terinfeksi COVID-19?
sfidnfits.com - Olahraga adalah aktivitas yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan mental. Namun, untuk pasien positif COVID-19 pernyataan tersebut bisa saja berlawanan. Pertanyaannya, bahayakah tetap berolahraga saat positif COVID-19? Inilah jawabannya!
Bahayakah Tetap Berolahraga saat Terinfeksi COVID-19?
Dilansir dari New York Times, kebugaran bukanlah jaminan untuk melawan pandemi COVID-19. Ada banyak atlet yang terlihat bugar dan menerapkan pola makan sehat justru terinfeksi virus corona.
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal Exercise Immunology Review (2020), olahraga dapat berpengaruh terhadap sistem imun.
Studi ini menunjukkan bahwa orang yang tidak berolahraga sama sekali atau terlalu banyak berolahraga (latihan lebih dari lima hari per minggu) memiliki risiko kematian yang tinggi saat terinfeksi COVID-19.
Penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA Cardiology (2020), olahraga dengan intensitas tinggi justru akan membuat pasien positif virus corona mengalami keluhan yang lebih serius. Dalam penelitian tersebut juga dilaporkan bahwa olahraga saat terinfeksi COVID-19 dapat menyebabkan masalah jantung.
Tak hanya itu, olahraga yang dilakukan pasien terinfeksi COVID-19 bisa menyebabkan miokarditis atau peradangan pada lapisan dinding jantung. Virus COVID-19 (SARS-CoV-2) pada dasarnya adalah penyakit pernapasan.
Oleh karena itu, pasien COVID-19 harus menghindari olahraga kardio yang dapat meningkatkan detak jantung dan membuat sistem pernapasan bekerja lebih keras. Berikut ini beberapa olahraga ringan yang dapat dilakukan oleh pasien SARS-CoV-2.
Olahraga Ringan untuk Pasien COVID-19
1. Yoga
sumber: envato.com
Dilansir dari penelitian berjudul Yoga for COVID-19 (2020), yoga dapat membantu pasien terinfeksi virus corona meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, yoga juga mampu melatih pernapasan. Dilansir dari Times of India, pasien yang melakukan yoga juga dapat meminimalisir rasa cemas saat terinfeksi COVID-19.
2. Latihan pernapasan diafragma
sumber: envato.com
Olahraga pernapasan ini melibatkan diafragma dan perut. Pada saat Anda melatih pernapasan diafragma, udara akan masuk dan mengisi ruang perut hingga penuh dan membuat perut mengembang. Lakukan setidaknya 5 menit sehari. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi paru.
3. Berjalan santai
sumber: envato.com
Latihan fisik seperti jalan berjalan santai sekitar 20 menit dapat meningkatkan kualitas paru-paru pasien COVID-19. Namun, pastikan Anda tidak berjalan ke luar rumah atau ke luar ruangan yang akan membahayakan orang lain.
4. Thoracic Mobility
sumber: seancochran.com
Thoracic mobility adalah olahraga yang sering digunakan untuk terapi tulang belakang. Gerakan latihan ini dapat membantu meningkatkan kualitas pernapasan. Oleh karena itu, gerakan ini baik jika dilakukan bagi pasien virus corona.
5. Latihan peregangan
sumber: verywellfit.com
Untuk meningkatkan kualitas pernapasan, Anda bisa melakukan latihan peregangan statis maupun dinamis. Peregangan statis dilakukan dengan meregangkan tubuh selama 15 hingga 20 detik. Latihan ini bisa dilakukan dengan menarik tubuh hingga meregang.
Jadi, olahraga yang dianjurkan saat terinfeksi COVID-19 adalah olahraga dengan intensitas ringan. Lima jenis olahraga tersebut dapat Anda pilih jika ingin tetap aktif beraktivitas saat terinfeksi virus corona.
Referensi
- https://timesofindia.indiatimes.com/city/ahmedabad/ahmedabad-yoga-makes-covid-19-patients-breathe-easy/articleshow/76488555.cms
- J Simson, Richard, dkk. (2020). “Can exercise affect immune function to increase susceptibility to infection?”. Exercise Immunology Review.