sfidnfits.com – Diet keto atau dikenal juga sebagai diet ketogenik adalah pola makan yang melibatkan konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang sangat rendah. 

Dalam diet keto, karbohidrat akan digantikan oleh lemak sebagai sumber energi utama. Perubahan kondisi metabolik ini disebut sebagai "ketosis.”

Awalnya, diet ini digunakan untuk mengobati epilepsi pada anak-anak yang resisten terhadap obat-obatan. Cara ini dilakukan untuk mengurangi frekuensi dan intensitas kejang. 

Sekarang, diet keto lebih dikenal sebagai cara yang efektif untuk menurunkan berat badan dengan mengurangi massa lemak.

Cara Kerja Diet Keto

Saat melakukan diet keto, tubuh dipaksa untuk beralih dari penggunaan glukosa ke lemak sebagai sumber utama energi. Proses ini yang disebut sebagai ketosis.

Lemak yang telah dipecah oleh tubuh akan diubah menjadi asam lemak yang selanjutnya dipecah lagi menjadi molekul yang lebih kecil hingga terbentuklah keton. 

Keton sebagai hasil pemecahan terkecil dari lemak akan menjadi sumber energi utama bagi organ dan jaringan tubuh sebagai pengganti glukosa.

Berapa Lama untuk Mencapai Ketosis?

Kira-kira, seberapa cepat seseorang bisa mencapai ketosis? Semua itu bergantung pada sejumlah faktor, seperti Body Mass Index (BMI) atau indeks massa tubuh, persentase lemak, tingkat Resting Metabolic Rate (RMR) atau metabolisme istirahat, dan aktivitas fisik yang dilakukan.

Untuk mencapai ketosis, pengonsumsian karbohidrat harus terlebih dahulu dibatasi, yaitu sekitar 20-50 gram per hari. Sebagai perbandingan, satu buah pisang saja mengandung sekitar 20 gram karbohidrat, sedangkan kentang berukuran sedang yang dipanggang mengandung 41 gram karbohidrat.

Perlu Anda ketahui bahwa otak membutuhkan glukosa untuk menjalankan fungsi normalnya dan ketika jumlah glukosa tidak cukup maka otak akan menarik simpanan glukosa yang ada di hati dan otot.

Umumnya, cadangan glukosa tersebut akan habis sekitar 3-4 hari sampai akhirnya tubuh menggunakan lemak sebagai bahan bakar energi. Barulah saat itu tubuh Anda bisa masuk ke dalam kondisi ketosis.

Bagaimana Cara Melakukan Diet Keto?

Untuk melakukan diet keto, Anda harus mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang sangat terbatas, yaitu sekitar 5-10% dari asupan kalori harian.

Sementara itu, lemak (sehat) harus menjadi komponen utama dalam diet, yaitu sebesar 70-80% dari asupan kalori harian, diikuti oleh protein sekitar 10-20%. Ini adalah proporsi yang ideal untuk mempertahankan metabolisme ketosis dan massa otot.

Perhatikan apa yang Anda konsumsi. Beberapa jenis sayur dan buah pun ada yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti jagung manis, kentang, pisang, kismis, kurma, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, pilih sayur yang tinggi serat dan buah rendah karbohidrat saat diet keto, seperti:

• Bayam
• Brokoli
• Kubis
• Selada hijau
• Buah beri
• Tomat
• Alpukat
• Belimbing
• Dll 

Sedangkan daging merah, ikan, kacang-kacangan (kecuali kacang merah, kedelai, dan kacang tanah), serta produk susu tinggi lemak bisa Anda konsumsi dalam jumlah yang cukup besar.

Makanan yang Harus Dihindari saat Diet Keto

Makanan yang harus Anda hindari saat diet keto karena tinggi karbohidrat, di antaranya:

• Semua jenis nasi
• Semua jenis pasta
• Semua jenis roti
• Sereal
• Buncis
• Umbi-umbian
• Jagung manis
• Kentang
• Dll

Siapa yang Tidak Boleh Mengikuti Diet Keto?

Beberapa orang dengan penyakit tertentu tidak disarankan untuk mengikuti diet keto kecuali sudah mendapatkan izin dari dokter.

• Orang-orang yang tidak boleh melakukan diet keto, yaitu:
• Orang dengan penyakit ginjal atau hati
• Berusia di bawah 18 tahun atau lansia
• Sedang hamil atau menyusui
• Sedang menjalani pengobatan tertentu

Dengan memahami semua hal tersebut, Anda bisa mengambil kesimpulan, apakah jenis diet keto ini akan cocok atau pun sesuai dengan preferensi pribadi Anda atau tidak.