Perbedaan Pola Latihan Powerlifting, Bodybuilding, dan Weightlifting
sfidnfits.com – Banyak orang yang masih kebingungan tentang pola latihan apa yang tepat untuk powerlifting, bodybuilding, dan weightlifting. Jika latihannya tidak sesuai maka hasil yang didapatkan pun tidak akan maksimal.
Meski sama-sama menggunakan alat latihan angkat beban tapi powerlifting, bodybuilding, dan weightlifting memiliki tujuan serta pola latihan yang berbeda.
Yuk, pahami seperti apa perbedaan pola latihan di antara ketiganya dengan menyimak artikel di bawah ini. Dengan begitu, Anda bisa memfokuskan latihan sesuai dengan tujuan Anda.
Apa Itu Powerlifting?
Powerlifting adalah olahraga angkat beban yang fokus pada tiga gerakan utama, yaitu squat, bench press, dan deadlift.
Pola latihan yang diterapkan dalam powerlifting harus fokus pada pengembangkan kekuatan absolut tubuh agar powerlifter mampu mengangkat beban seberat mungkin di ketiga gerakan utama tadi.
Kekuatan absolut sendiri adalah ukuran kemampuan seseorang untuk menghasilkan kekuatan fisik tanpa memperhitungkan faktor-faktor, seperti ukuran atau pun berat badan.
Ini artinya, seorang powerlifter harus mampu mengangkat beban seberat-beratnya, tidak peduli ia memiliki tubuh yang besar atau pun kecil.
Pola Latihan Powerlifting
Ada beberapa pola latihan powerlifting yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:
- Powerlifter biasanya menggunakan beban yang sangat berat tapi dengan repetisi yang relatif rendah. Umumnya di bawah lima repetisi per set.
- Program latihan akan difokuskan pada perbaikan teknik serta meningkatkan berat beban secara bertahap saat melakukan squat, bench press, dan deadlift.
- Powerlifter biasanya jarang atau tidak memfokuskan diri dalam latihan peregangan karena mereka mencari kekuatan bukan kelenturan.
Baca Juga:
3 Latihan Dasar Powerlifting yang Wajib Dikuasai oleh Pemula
Apa Itu Bodybuilding?
Bodybuilding adalah sebuah cabang olahraga atau disiplin fisik yang fokus pada pengembangan dan pembentukan otot tubuh melalui serangkaian latihan serta pengelolaan diet dan nutrisi yang ketat.
Pola latihan dalam bodybuilding harus fokus pada pembentukan otot yang simetris dan proporsional untuk menciptakan estetika tubuh yang indah.
Maka dari itu, tidak aneh jika bodybuilder akan memiliki otot yang jauh lebih besar dan kekar dibandingkan dengan powerlifter. Namun dari segi kekuatan biasanya lebih lemah karena serat otot yang dilatih ini berbeda.
Pola Latihan Bodybuilding
Ada beberapa pola latihan bodybuilding yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:
- Pola latihan bodybuilding biasanya menggunakan beban yang lebih ringan tetapi jumlah repetisinya lebih banyak, yaitu berkisar antara 8-12 repetisi per set.
- Bodybuilder sering melakukan latihan isolasi untuk melatih otot tunggal secara spesifik. Contohnya, bicep curl dan leg extension.
- Peregangan menjadi bagian penting dalam pola latihan bodybuilding untuk membantu memperpanjang serat otot, meningkatkan fleksibilitas, mengurangi risiko cedera, serta mempercepat pemulihan.
Baca Juga:
Powerlifter dan Bodybuilder, Seperti Apa Perbedaan di antara Keduanya?
Apa Itu Weightlifting?
Weightlifting atau yang biasa disebut juga sebagai olympic weightlifting adalah olahraga kekuatan atau angkat beban yang fokus pada dua gerakan utama, yaitu “snatch” dan “clean and jerk”.
Tujuan utama dalam weightlifting, yaitu mengangkat beban sebanyak mungkin di atas kepala dalam satu gerakan yang cepat dan mulus.
Weightlifter harus memiliki kecepatan eksplosif, yakni kemampuan tubuh untuk menghasilkan tenaga secara cepat dan kuat dalam waktu yang singkat. Maka dari itu, pola latihan weightlifting harus fokus dalam melatih serat otot tipe II.
Pola Latihan Weightlifting
Ada beberapa pola latihan weightlifting yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:
Pola latihan weightlifting yang utama adalah memperbaiki teknik snatch serta clean and jerk. Ini adalah pondasi awal untuk menjadi weightlifter yang hebat.
Weightlifter cenderung menggunakan beban yang sangat berat dengan jumlah repetisi yang rendah.
Atlet juga melakukan latihan lainnya demi meningkatkan kekuatan dan stabilitas otot pendukung. Misalnya, back squat, front squat, overhead press, pull-up, dll.
Latihan pliometrik juga dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan eksplosif. Contohnya, seperti box jumps, squat jump, tuck jumps, dll.
Baca Juga:
Mengenal Tipe-tipe Serat Otot dan Perbedaannya
Kesimpulan
Powerlifting akan menghasilkan individu yang kuat dan stabil. Bodybuilding menghasilkan individu bertubuh besar dengan otot-otot yang indah. Weightlifting akan menciptakan individu yang kuat dan lincah.
Maka dari itu, perbedaan pola latihan di antara ketiganya, yaitu:
- Powerlifting harus fokus dalam meningkatkan kekuatan absolut agar mereka bisa melakukan squat, bench press, dan deadlift dengan menggunakan beban seberat-beratnya.
- Bodybuilding harus sering melakukan latihan isolasi agar setiap inci otot bisa tumbuh lebih besar dan menonjol atau terdefinisi dengan optimal.
- Weightlifting harus fokus dalam memperbaiki teknik snatch dan clean and jerk sambil meningkatkan kecepatan eksplosif.
Sekarang, Anda sudah tahu perbedaan pola latihan powerlifting, bodybuilding, dan weightlifting dengan baik. Dengan begitu, Anda bisa membuat program latihan yang tepat sesuai dengan tujuan dan fokus Anda. Selamat mencoba.