Perbedaan Kalistenik dan Bodybuilding yang Harus Anda Tahu
sfidnfits.com – Dalam dunia kebugaran, kalistenik dan bodybuilding adalah dua metode latihan yang sama-sama mampu membangun otot, meningkatkan kekuatan, dan menurunkan berat badan tapi dengan pendekatan yang berbeda.
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk memulai rutinitas latihan baru, penting untuk memahami karakteristik dan tujuan dari masing-masing metode tersebut agar Anda dapat menentukan latihan mana yang sesuai dengan tujuan program kebugaran Anda.
Yuk, kenali perbedaan antara kalistenik dan bodybuilding dengan lebih dalam melalui artikel berikut ini.
Definisi Kalistenik
Kalistenik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “kalos” yang berarti keindahan dan “sthenos” yang berarti kekuatan.
Jika dijelaskan secara rinci maka kalistenik adalah sebuah metode latihan yang mengandalkan berat badan sendiri sebagai resistensi untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan, fleksibilitas, rentang gerak, keseimbangan, dan koordinasi tubuh.
Salah satu keunggulan kalistenik, yaitu kesederhanaan dan fleksibilitasnya. Itu karena Anda bisa melakukan latihan ini di mana saja dan kapan saja tanpa harus membawa atau pun memiliki alat olahraga tertentu.
Definsi Bodybuilding
Bodybuilding (binaraga) adalah sebuah metode latihan atau disiplin olahraga yang fokus pada pertumbuhan otot (hipertrofi otot) dan estetika tubuh.
Anda mungkin akan melihat bagaimana otot para binaragawan (bodybuilder) terbentuk dengan sangat baik. Ukurannya bisa sangat besar dan terdefinisi dengan sempurna.
Contoh orang-orang yang berkecimpung di dunia bodybuilding adalah Arnold Schwarzenegger dan Ade Rai. Mereka memiliki tubuh yang simetris dan berotot karena sering melakukan latihan beban dan isolasi menggunakan alat, seperti barbell, dumbbell, mesin kabel, dan lainnya.
Perbedaan Kalistenik dan Bodybuilding
Kalistenik dan bodybuilding memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Penting bagi Anda untuk memahami perbedaan di antara keduanya.
1. Kekuatan vs Estetika
Kalistenik lebih menekankan pada peningkatan kekuatan fungsional, yakni kemampuan tubuh untuk bergerak dan berfungsi secara efektif dalam aktivitas sehari-hari.
Latihan yang dilakukan dalam kalistenik biasanya melibatkan banyak otot sekaligus dalam satu waktu sehingga menghasilkan kekuatan otot yang merata. Contohnya, seperti push-up, plank, dan lainnya.
Sebaliknya, bodybuilding lebih fokus pada estetika tubuh di mana para binaraga harus meningkatkan massa otot dan mengurangi persentase lemak untuk mencapai penampilan fisik yang lebih memukau.
Metode latihan bodybuilding biasanya fokus untuk mengisolasi kelompok otot tertentu secara spesifik dalam satu sesi. Pendekatan ini memungkinkan pertumbuhan otot yang lebih maksimal di area yang ditargetkan.
2. Cara Meningkatkan Intensitas Latihan
Perbedaan lainnya dari kalistenik dan bodybuilding adalah bagaimana cara untuk meningkatkan intensitas latihan agar kekuatan atau pun ukuran otot bertambah.
Dalam bodybuilding, peningkatan intensitas latihan biasanya dilakukan dengan menerapkan prinsip beban progresif, yaitu menambah berat beban, repetisi, atau set secara bertahap untuk memberikan tantangan pada otot.
Meski begitu, ada banyak variasi gerakan juga yang bisa dicoba untuk meningkatkan intensitas latihan saat melakukan bodybuilding.
Sementara itu, kalistenik yang mengandalkan berat badan sebagai resistensi harus meningkatkan intensitas latihannya dengan menambah set dan repetisi atau mencoba berbagai variasi gerakan baru yang lebih menantang.
Contohnya, mengganti Sit-up klasik menjadi V Sit-up, lalu mencoba Side Crunch Sit-up, Frog crunch, dan lain-lain.
Baca Juga:
Manfaat Latihan Menggunakan Sit Up Stand Holder dari SFIDN FITS
Latihan Mana yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan?
Pada dasarnya, kalistenik dan bodybuilding sama-sama bisa menurunkan berat badan tapi dengan mekanisme yang berbeda.
Kalistenik cenderung membakar banyak kalori saat Anda melakukan latihan dengan intensitas yang tinggi, seperti circuit training atau HIIT.
Sedangkan bodybuilding tidak membakar kalori sebanyak saat kalistenik tapi metode latihan ini mampu meningkatkan Resting Metabolic Rate (RMR).
Anda mungkin bisa menurunkan kalori secara instans saat melakukan kalistenik. Namun untuk efek jangka panjang, latihan bodybuilding bisa lebih efektif karena massa otot Anda meningkat.
Massa otot yang lebih banyak bisa meningkatkan RMR sehingga tubuh akan membakar kalori bahkan saat Anda sedang istirahat. Artinya, kalori akan terus dibakar meski Anda tidak berolahraga. Bukankah itu menguntungkan?
Apakah Boleh Melakukan Kalistenik dan Bodybuilding Bersamaan?
Orang yang biasanya melakukan kalistenik sangat diperbolehkan untuk melakukan bodybuilding. Begitu pun sebaliknya.
Mengombinasikan kedua metode latihan tersebut dalam meningkatkan kebugaran dan tampilan fisik Anda secara signifikan. Cara ini pun dapat mencegah Anda dari kebosanan.
Namun, ada baiknya jika Anda melakukan kalistenik dan bodybuilding di hari yang berbeda agar tubuh tidak kelelahan dan pulih dengan cepat.
Setiap metode memiliki keunggulannya masing-masing. Memilih latihan mana yang terbaik akan bergantung pada tujuan kebugaran atau keinginan pribadi Anda. Selamat berolahraga.