Siapa yang Boleh dan Tidak Boleh Minum Whey Protein?
sfidnfits.com – Whey protein sering kali dikaitkan dengan para penggemar olahraga dan fitness tapi sebenarnya siapa saja yang boleh dan tidak boleh meminumnya? Anda akan menemukan jawabannya pada artikel berikut ini.
Apa Itu Whey Protein?
Whey protein merupakan jenis protein yang berasal dari whey, yakni cairan sisa dari proses pembuatan keju.
Protein ini mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan tubuh sehingga menjadikannya sumber protein yang berkualitas tinggi.
Dalam suplemen whey protein, terdapat dua jenis utama, yaitu Whey Protein Isolate (WPI) dan Whey Protein Concentrate (WPC). WPI lebih murni dan mengandung lebih sedikit lemak serta karbohidrat dibandingkan WPC.
Bagi mereka yang membutuhkan asupan protein tinggi, seperti atlet dan binaragawan, mengonsumsi whey protein memang sangat dianjurkan.
Selain itu, whey protein juga berguna bagi individu yang sedang dalam fase pemulihan otot atau mengalami kekurangan asupan protein dari makanan sehari-hari.
Kenapa Tubuh Membutuhkan Protein?
Protein berperan sebagai blok bangunan utama dalam tubuh manusia. Protein tidak hanya membantu membangun dan memperbaiki jaringan otot tapi juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh melalui produksi antibodi.
Bahkan, protein dapat berfungsi sebagai sumber energi cadangan ketika karbohidrat dan lemak yang ada di dalam tubuh tidak cukup.
Kebutuhan Protein Harian Manusia
Rata-rata, kebutuhan protein harian manusia berkisar antara 0,8 gram hingga 1 gram per kilogram berat badan.
Jadi, jika Anda memiliki berat badan 75 kg maka kebutuhan protein Anda adalah sekitar 63 hingga 75 gram per hari. Kebutuhan ini bisa meningkat jika Anda melakukan latihan fisik yang intens atau sedang dalam program pembentukan massa otot.
Namun, sayangnya, banyak orang yang tidak mendapatkan asupan protein yang cukup dari makanan sehari-hari. Oleh karena itu, whey protein menjadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan protein tambahan.
Siapa yang Boleh Minum Whey Protein?
Pada prinsipnya, whey protein boleh diminum oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, ada beberapa kelompok yang bisa mendapatkan manfaat lebih besar jika minum whey protein. Mereka adalah:
- Orang dewasa hingga lansia yang ingin menjaga kesehatan otot dan mencegah penurunan massa otot.
- Remaja berusia 18 tahun ke atas yang sedang dalam fase pertumbuhan dengan dosis yang tepat.
- Orang yang aktif secara fisik, seperti atlet, binaragawan, atau individu yang sering berolahraga, yang ingin meningkatkan atau mempertahankan massa otot.
- Orang yang sedang dalam pemulihan setelah cedera atau operasi.
- Vegetarian yang masih mengonsumsi produk susu, karena whey protein dapat melengkapi asupan protein mereka.
- Wanita hamil dan menyusui, namun sebaiknya dengan rekomendasi dokter.
Siapa yang Tidak Boleh Minum Whey Protein?
Walaupun whey protein aman untuk sebagian besar orang tetapi ada beberapa kelompok tidak boleh meminumnya, seperti:
- Individu yang memiliki alergi laktosa.
- Orang dengan gangguan ginjal.
- Orang yang menjalani pola hidup vegan.
- Orang dengan penyakit tertentu, seperti penyakit hati, diabetes, atau gangguan autoimun.
- Anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun kecuali disarankan oleh ahli kesehatan.
- orang yang memiliki gangguan pencernaan.
Berapa Kandungan Protein dalam Whey Protein?
Kandungan protein dalam whey protein bisa bervariasi, tergantung pada produk yang digunakan. Salah satu produk whey protein berkualitas tinggi di Indonesia mengandung sekitar 28 gram protein per sajian dengan komposisi 70% Whey Protein Isolate (WPI) dan 30% Whey Protein Concentrate (WPC).
Komposisi ini menawarkan keseimbangan yang baik antara kemurnian protein dan kandungan lemak serta karbohidrat yang minimal.
Whey protein adalah suplemen yang bermanfaat bagi banyak orang, terutama mereka yang membutuhkan tambahan asupan protein.
Namun, ada beberapa kondisi medis dan kelompok usia yang harus berhati-hati atau bahkan menghindari pengonsumsian whey protein.
Jika Anda ragu mengenai apakah whey protein cocok untuk Anda, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.