Apa Perbedaan Vitamin K1 dan K2?
sfidnfits.com - Vitamin K adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh saat proses pembekuan darah. Vitamin ini terkandung dalam makanan. Vitamin K adalah sekelompok vitamin yang larut dalam lemak.
Berdasarkan penelitian The early history of vitamin K (1975), vitamin K secara tidak sengaja ditemukan pada tahun 1920—1930-an setelah diet yang dipraktikkan pada hewan menyebabkan perdarahan yang berlebihan.
Vitamin K terdiri atas beberapa jenis. Meskipun demikian, ada dua jenis yang sering ditemukan dalam kandungan makanan manusia, yaitu vitamin K1 dan K2. Vitamin K1, disebut juga phylloquinone. Vitamin jenis ini banyak ditemukan dalam makanan nabati, seperti sayuran berdaun hijau. Oleh karena itu, manusia hampir mengkonsumsi sekitar 75—90% vitamin K.
Lain halnya dengan vitamin K1, Vitamin K2 cenderung ditemukan dalam makanan fermentasi dan produk hewani, vitamin ini diproduksi oleh bakteri usus tubuh. Vitamin K2 disebut juga menaquinones (MKs). Ada beberapa jenis sumber makanan vitamin K2, bergantung pada subtipenya. Misalnya, subtipe MK-4, lebih banyak ditemukan pada produk hewani, seperti ayam, kuning telur, dan mentega. Sementara itu, vitamin K subtipe MK-5 sampai MK-15 lebih banyak diproduksi bakteri dan dapat ditemukan pada makanan fermentasi.
Berikut beberapa sumber makanan vitamin K1 dan K2 yang telah SFIDN FITS rangkum.
Sumber Makanan Vitamin K1 dan K2
Vitamin K1
Berikut beberapa kandungan vitamin K1 dari setiap 230 gram sayuran yang dikonsumsi manusia.
Kale: 1.062 mikrogram
Bayam: 889 mikrogram
Lobak hijau: 529 mikrogram
Brokoli: 220 mikrogram
Kubis: 218 mikrogram
Vitamin K2
Dalam tiap 100 gram makanan, berikut kandungan vitamin K2.
Kaki dan paha ayam: 60 mikrogram
Keju dengan tekstur lembut: 57 mikrogram
Kuning telur: 32 mikrogram
Apa Perbedaan Vitamin K1 dan K2?
Salah satu fungsi vitamin K adalah mengaktifkan protein yang berfungsi dalam pembekuan darah. Namun, jika ditelusuri lebih lanjut, setiap vitamin K melalui proses penyerapan yang berbeda saat di dalam tubuh.
Vitamin K1 diserap sekitar 10% dari total jumlah vitamin yang terkandung dalam makanan. Sementara itu, penyerapan K2 cenderung lebih banyak, yaitu sekitar 20—30%, namun hal ini belum bisa ditetapkan dengan pasti karena belum ada penelitian lanjutan. Vitamin K2 mempunyai rantai samping yang lebih panjang dibandingkan K1. Hal tersebut membuat K2 dapat mengalir lebih lama dibandingkan vitamin K1 yang dapat bertahan hanya dalam beberapa jam.
Sirkulasi vitamin K2 yang lebih lama membuat vitamin ini akan lebih banyak digunakan tubuh. Sementara itu, vitamin K1 langsung dialirkan ke arah organ hati.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, rekomendasi konsumsi vitamin K1 sebaiknya sekitar 55 mikrogram untuk perempuan dewasa dan 65 mikrogram untuk pria dewasa. Sementara itu, untuk takaran vitamin K2, belum ada angka yang pasti. Oleh karena itu, untuk total asupan vitamin K2 bisa Anda coba dengan memasukkan makanan kaya vitamin K2 ke dalam menu diet sehat.
Itulah informasi tentang vitamin K dalam tubuh manusia. Jadi, vitamin K1 bersumber dari makanan nabati, seperti sayur. Sementara itu, vitamin K2 cenderung dihasilkan dari makanan fermentasi dan produk hewani. Oleh karena itu, kedua vitamin ini melalui proses penyerapan yang berbeda.