Latihan Isotonik: Definisi, Manfaat, dan Contoh Gerakannya
sfidnfits.com – Latihan isotonik adalah jenis latihan fisik yang melibatkan kontraksi otot sehingga terjadi perubahan panjang otot selama gerakan berlangsung. Latihan ini sangat efektif dalam meningkatkan kekuatan dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Apa yang Dimaksud dengan Latihan Isotonik?
Latihan isotonik mengacu pada aktivitas fisik di mana otot-otot menghasilkan gaya untuk mengatasi resistensi sehingga panjang otot berubah selama kontraksi.
Jenis latihan ini penting untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot yang biasa digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Mulai dari yang sederhana, seperti mengangkat tangan hingga aktivitas yang lebih kompleks seperti berolahraga.
Kontraksi otot dalam latihan isotonik terbagi menjadi dua jenis, yakni eksentrik dan konsentrik.
Kontraksi eksentrik, yaitu otot memanjang dan meregang saat melawan gravitasi atau beban eksternal, seperti saat menurunkan tubuh dalam pull-up.
Sedangkan kontraksi Konsentrik, yakni otot memendek saat menghasilkan gaya, seperti saat melakukan squat atau bicep curl.
Manfaat Latihan Isotonik
Latihan isotonik menawarkan berbagai manfaat kesehatan, di antaranya:
- Meningkatkan Kekuatan Otot: Melatih otot untuk bekerja melawan resistensi akan membuat otot menjadi lebih kuat.
- Meningkatkan Daya Tahan Otot: Latihan rutin membuat otot lebih tahan terhadap kelelahan dan cedera.
- Meningkatkan Kekuatan Tulang: Latihan yang melibatkan ketahanan, seperti squat dan deadlift dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.
- Memperbaiki Postur Tubuh: Banyak latihan isotonik yang melibatkan otot inti sehingga mampu memperbaiki postur tubuh dan mencegah masalah punggung.
- Meningkatkan Metabolisme: Berolahraga dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembakaran kalori dan penurunan berat badan menjadi lebih optimal.
- Menjaga Kesehatan Mental: Olahraga secara teratur dapat meningkatkan suasana hati serta mengurangi stres dan kecemasan.
15 Contoh Gerakan Latihan Isotonik
Latihan isotonik dapat melatih berbagai kelompok otot utama, seperti bahu, punggung, lengan, inti, gluteus, dan kaki.
Ada 15 contoh gerakan latihan isotonik yang bisa Anda coba, seperti:
- Berjalan Kaki
- Berlari
- Berenang
- Bersepeda
- Push-up
- Squat
- Pull-up
- Bench Press
- Deadlift
- Bicep Curls
- Crunches
- Lunges
- Glute Bridge
- Wall Sit
- Plank
Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan Latihan Isotonik?
Waktu terbaik untuk melakukan latihan isotonik bisa bervariasi tergantung pada preferensi dan rutinitas harian masing-masing individu. Beberapa pilihan waktu yang bisa dipertimbangkan antara lain:
- Pagi Hari: Berolahraga di pagi hari dapat meningkatkan energi dan suasana hati sepanjang hari.
- Sore atau Malam Hari: Berolahraga di sore atau malam hari bisa melepaskan stres dan meningkatkan kualitas tidur.
- Sebelum Makan: Olahraga sebelum makan bisa meningkatkan metabolisme.
- Setelah Makan: Olahraga setelah makan bisa membantu pencernaan dan penyerapan. Akan tetapi, ada baiknya jika Anda memulai olahraga 1-2 jam setelah makan.
Memilih waktu yang tepat untuk berolahraga penting untuk memaksimalkan hasil dan memastikan kenyamanan tubuh.
Kesimpulan
Latihan isotonik adalah metode efektif untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot serta memberikan berbagai manfaat kesehatan lainnya.
Dengan banyaknya jenis latihan yang dapat dilakukan, Anda bisa menyesuaikan rutinitas latihan isotonik sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
Jangan lupa untuk memilih waktu berolahraga yang paling cocok agar hasil yang didapat lebih optimal.