Gym vs Kalistenik, Memahami Perbedaan di antara Keduanya
sfidnfits.com – Perbincangan seputar gym dan kalistenik seringkali memunculkan pertanyaan tentang latihan mana yang lebih efektif dan lebih baik untuk dilakukan.
Namun, sebelum membuat kesimpulan, penting untuk memahami bahwa keduanya memiliki pendekatan dan tujuan latihan yang berbeda.
Mari kita telusuri perbedaan antara gym dan kalistenik secara lebih mendalam melalui artikel berikut ini. Barulah setelah itu, kita bisa menyimpulkan latihan mana yang tepat untuk Anda.
Apa Itu Gym?
Gym adalah singkatan dari gymnasium, yaitu tempat di mana orang-orang bisa berolahraga dengan menggunakan peralatan khusus, seperti alat latihan beban, treadmill, sepeda statis, dan sebagainya.
Di sini, orang-orang bisa melakukan berbagai jenis latihan untuk meningkatkan kebugaran, kekuatan, atau pun tujuan kesehatan lainnya.
Gym sering menjadi tempat bagi orang-orang untuk melakukan latihan kardio, latihan kekuatan, atau bahkan kelas kebugaran seperti yoga atau pilates.
Apa Itu Kalistenik?
Kalistenik adalah metode latihan fisik yang menggunakan berat badan sendiri untuk melatih kekuatan, ketahanan, kelincahan, kelenturan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh. Ini menjadi latihan yang populer karena dapat disesuaikan dengan tingkat kebugaran individu dan tidak memerlukan peralatan khusus.
Sejarah dan Perkembangan Kalistenik
Sejarah dan perkembangan kalistenik memiliki akar yang mendalam. Dimulai dari zaman Yunani Kuno hingga menyebar ke seluruh dunia.
Istilah “Kalistenik" sendiri diambil dari bahasa Yunani, yaitu “Kalos” dan “Thenos”, yang berarti "Keindahan" dan "Kekuatan". Jadi, secara harfiah dapat diartikan sebagai “seni kekuatan yang indah”.
Oleh karena itu, kalistenik merujuk pada kemampuan individu untuk menguasai gerakan dengan teknik yang baik, elegan, dan efisien.
Di Jerman, Friedrich Ludwig Jahn memiliki peran besar dalam penyebaran kalistenik. Ia menyebutnya sebagai "Turnverein" atau "Turners". Kemudian, menyebar ke Amerika hingga dijadikan sebagai salah satu latihan militer untuk para tentara. Sedangkan di Indonesia, istilah Kalistenik mulai dikenal pada tahun 2013.
Perbedaan antara Gym dan Kalistenik
1. Penggunaan Beban
Perbedaan paling mencolok antara gym terletak pada penggunaan beban. Kalistenik menggunakan berat badan sendiri dan tarikan gravitasi sebagai resistensi. Sementara gym mengandalkan peralatan eksternal seperti barbell, dumbbell, kettlebell, cable machine, dan alat lainnya sebagai beban utama.
2. Tujuan Latihan
Kalistenik bertujuan untuk membangun kekuatan, ketahanan, kelenturan, keseimbangan, fleksibilitas, dan koordinasi tubuh. Sedangkan gym bertujuan untuk melatih otot secara spesifik untuk meningkatkan ukuran (massa) dan kekuatannya.
Meski begitu, keduanya bisa memberikan manfaat silang walaupun tidak terlalu signifikan. Tergantung pada jenis dan variasi latihan.
Bukan hal aneh jika individu yang melakukan gym memiliki otot yang jauh lebih besar dibandingkan orang-orang yang melakukan kalistenik.
3. Kemampuan yang Dibutuhkan
Kalistenik membutuhkan stabilitas tubuh yang tinggi karena banyak gerakan yang menguji keseimbangan. Selain itu, individu juga harus memiliki fleksibilitas tubuh yang baik karena beberapa gerakan membutuhkan rentang gerak yang besar.
Sedangkan kemampuan yang lebih dibutuhkan saat gym adalah kekuatan dan ketahanan otot serta stabilitas tubuh agar tidak mudah terjatuh atau pun cedera saat berlatih menggunakan alat-alat.
Meski saat ini Anda belum memiliki kemampuan yang cukup untuk melakukan gym atau pun kalistenik, Anda tidak perlu berkecil hati. Semua kemampuan itu bisa meningkat secara bertahap setelah Anda rutin berolahraga.
4. Aksesibilitas dan Perlengkapan
Kalistenik dapat dilakukan hampir di mana saja tanpa peralatan khusus, seperti taman umum bahkan di rumah. Ini menjadikannya lebih mudah diakses oleh siapa pun. Sedangkan gym memerlukan akses ke fasilitas kebugaran yang lengkap dengan berbagai peralatan khusus.
5. Jenis Latihan
Kalistenik umumnya melibatkan gerakan berulang menggunakan tubuh sendiri, seperti push-up, pull-up, dip, squat, dan handstand, sementara gym mencakup latihan menggunakan alat, seperti deadlift, bench press, leg press, dan lainnya.
6. Kerumitan dalam Peningkatan Level Kebugaran
Kalistenik cenderung lebih rumit karena untuk meningkatkan level kebugaran atau pun kemampuan karena Anda perlu mempelajari variasi latihan baru yang lebih menantang.
Sedangkan pada gym, Anda hanya perlu meningkatkan berat beban pada alat yang digunakan tanpa harus mempelajari gerakan baru. Itu karena variasi latihan biasanya lebih ditujukan untuk melibatkan kelompok otot yang berbeda.
Kesimpulan
Di antara gym dan kalistenik, tidak ada latihan yang lebih baik atau lebih unggul. Keduanya memiliki manfaat unik dan bisa saling melengkapi.
Anda bisa memilih jenis latihan berdasarkan preferensi pribadi, tujuan, dan ketersediaan fasilitas. Menggabungkan keduanya juga bisa menjadi pilihan terbaik untuk mencapai hasil latihan yang optimal.