Benarkah Minum Vitamin D Bisa Menurunkan Berat Badan?
sfidnfits.com – Ada informasi yang beredar jika minum Vitamin D secara rutin bisa menurunkan berat badan. Benarkah demikian? Yuk, cek faktanya di sini.
Apa Itu Vitamin D?
Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan bisa diperoleh melalui makanan, suplementasi, maupun paparan sinar matahari.
Vitamin D berperan penting dalam menjaga keseimbangan kalsium dan fosfor di dalam tubuh serta memperkuat sistem kekebalan.
Selain itu, ada penelitian yang menunjukkan bahwa vitamin D memiliki kaitan dengan penurunan berat badan.
Hubungan antara Vitamin D dan Berat Badan
Orang dengan kelebihan berat badan sering kali memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang dengan berat badan normal.
Hal tersebut bisa terjadi karena vitamin D larut dalam lemak sehingga akan disimpan lebih banyak dalam jaringan lemak. Ini membuat konsentrasi vitamin D yang tersedia untuk digunakan oleh tubuh menjadi lebih rendah.
Akibatnya, orang dengan kelebihan berat badan memerlukan dosis vitamin D yang lebih tinggi untuk mencapai kadar yang cukup dalam darah.
Penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism pada tahun 2004 menemukan bahwa orang dengan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi cenderung memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah.
Studi tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan vitamin D dapat bervariasi tergantung pada ukuran tubuh seseorang. Orang yang mengalami obesitas membutuhkan kadar Vitamin D yang lebih banyak.
Vitamin D dan Penurunan Berat Badan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi cukup vitamin D dapat membantu seseorang menurunkan berat badan.
Ada sebuah studi yang melibatkan 218 wanita yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Penelitian ini dilakukan selama satu tahun.
Hasilnya, mereka yang memenuhi kebutuhan vitamin D harian berhasil menurunkan berat badan lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi suplemen vitamin D.
Orang-orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D kehilangan sekitar 3,2 kg lemak lebih banyak daripada orang yang tidak mengonsumsinya.
Namun, efek vitamin D terhadap penurunan berat badan ini mungkin berbeda pada setiap orang. Salah satu faktor yang paling menentukan adalah usia.
Sebuah studi yang dilakukan pada 4.600 wanita lanjut usia menemukan bahwa kadar vitamin D yang tinggi tidak terlalu berpengaruh terhadap penurunan berat badan.
Bagaimana Vitamin D Bekerja dalam Penurunan Berat Badan?
Vitamin D bisa membantu menurunkan berat badan dengan beberapa cara. Pertama, vitamin D dapat mengurangi pembentukan sel lemak baru dalam tubuh dan menekan penyimpanan lemak.
Selain itu, vitamin D dapat meningkatkan kadar serotonin, yakni neurotransmitter yang mempengaruhi nafsu makan, rasa kenyang, dan pengaturan tidur. Kadar serotonin yang tinggi dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan mengurangi asupan kalori.
Tak hanya itu, vitamin D juga dapat meningkatkan kadar testosteron, yaitu hormon yang berperan dalam pengurangan lemak tubuh.
Sebuah studi pada tahun 2011 yang melibatkan 165 pria menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi suplemen vitamin D mengalami peningkatan kadar testosteron yang membantu mereka mengurangi lemak tubuh serta mempertahankan penurunan berat badan jangka panjang.
Berapa Dosis Vitamin D yang Dibutuhkan?
Bagi orang dewasa berusia 19-70 tahun, Anda direkomendasikan untuk mengonsumsi setidaknya 1.000 IU (25 mcg) vitamin D per hari.
Namun, beberapa studi menyarankan bahwa kebutuhan vitamin D dapat bervariasi tergantung pada berat badan.
Meski demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi vitamin D tidak boleh melebihi 4.000 IU per hari kecuali atas saran dokter.
Kesimpulan
Vitamin D memang memiliki potensi untuk membantu penurunan berat badan dengan mengurangi pembentukan lemak dan meningkatkan kadar serotonin serta testosteron. Namun, efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada usia, kondisi tubuh, sampai gaya hidup.
Sebelum mengonsumsi suplemen vitamin D dengan tujuan menurunkan berat badan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan profesional kesehatan untuk memastikan dosis yang tepat dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.