sfidnfits.com – Kebiasaan kurang gerak bisa menjadi penyebab masalah kesehatan di kemudian hari, terlebih sekarang ini banyak orang yang punya kecenderungan malas gerak atau yang dikenal ‘Mager’.

Biasanya kecenderungan ini kerap kali dimiliki oleh sebagian besar kalangan yang masih muda. Seseorang dikatakan kurang gerak saat aktivitas yang dilakukannya kebanyakan hanya duduk, berbaring, atau rebahan.

Hal ini terjadi karena aktivitas tersebut tidak banyak menggunakan energi. Tingkat penggunaan energi baru terlihat saat seseorang aktif bergerak setidaknya 30 menit setiap harinya.

Dilansir dari medlineplus.gov, ada beberapa penyakit yang dapat timbul akibat kurang gerak, di antaranya:

· Obesitas

· Penyakit jantung, termasuk penyakit arteri koroner dan serangan jantung

· Tekanan darah tinggi

· Kolesterol Tinggi

· Stroke

· Sindrom metabolik

· Diabetes tipe 2

· Kanker, termasuk kanker usus besar, payudara, dan rahim

· Osteoporosis

· Meningkatnya perasaan depresi dan kecemasan

· Meningkatkan risiko kematian dini.

Lalu, apa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang punya kecenderungan malas gerak? Nah, berikut sederet tanda tubuh kurang gerak yang perlu diwaspadai.

6 Tanda Tubuh Kurang Gerak dan Bahaya yang Mengintai

1. Merasa lelah sepanjang waktu

Kelelahan berasal dari banyak hal, termasuk stres, pola makan yang buruk, ketidakseimbangan hormon dan tubuh yang tidak banyak bergerak.

Ketika kamu menghabiskan sebagian besar waktumu untuk duduk, maka tubuh tidak mendapatkan jumlah bahan bakar yang sama dengan yang dibutuhkan untuk membuatmu terus beraktivitas.

Selain itu, lelah yang sering kamu alami akan membuatmu jadi tidak fokus, kurang motivasi dalam mengerjakan sesuatu, hingga manajemen waktu yang berantakan setiap harinya.

Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa mulai melakukan 20 menit latihan intensitas rendah atau sedang 3 kali seminggu selama 6 minggu guna meningkatkan energi dalam tubuhmu.

2. Adanya perubahan berat badan dan metabolisme

Agar berat badan tidak naik dan turun dengan cara yang tidak sehat, kamu harus membakar jumlah kalori yang sama dengan yang kamu konsumsi.

Namun, ketika kamu terlalu banyak duduk, asupan kalorimu tetap sama sementara pengeluaran energimu menurun, dan kelebihan kalori tersebut disimpan sebagai lemak. Akhirnya, tubuhmu akan mudah mengalami kenaikan dalam beberapa kilogram.

Hal yang sama, ketika tubuh tidak banyak bergerak itu dapat memengaruhi metabolism, yakni proses tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi.

Metabolisme tubuh akan menjadi lebih lambat, yang berarti tubuhmu membakar lebih sedikit kalori saat istirahat. Efek jangka panjang dari ini akan mengarah ke diabetes, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya.

3. Persendian kaku

Sendi yang pegal, kaku dan sulit digerakkan terkadang bisa menjadi tanda kondisi peradangan, seperti radang sendi atau penyakit autoimun. Namun, persendian juga bisa menjadi kaku jika kamu tidak cukup menggunakannya.

Bahkan, punggung yang sakit dan lutut yang kaku sebenarnya merupakan tanda bahwa kamu kebanyakan diam dan tidak bergerak. Kamu perlu berolahraga lebih banyak untuk mengatasi masalah ini.

Tidak aktif dapat memperburuk nyeri sendi, sementara aktivitas teratur dapat membantu tubuh menangkal rasa sakit dan nyeri yang mengganggu dengan meningkatkan kekuatan dan stabilitas otot, tulang, dan persendianmu.

4. Kehilangan kualitas tidur

Mendapatkan kualitas tidur adalah hal yang berharga. Tidak mendapatkan jumlah jam tidur yang cukup, yakni 7-9 jam yang disarankan itu dapat menyebabkan masalah metabolisme, melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko kematian dini, dan masih banyak lagi.

Dan, semakin lama kamu mengadopsi pola hidup kurang gerak, maka semakin sulit kamu mendapatkan tidur yang nyenyak dan berkualitas. Sebuah meta-analisis juga menemukan bahwa kebiasaan kurang gerak juga dapat meningkatkan kemungkinan insomnia.

5. Kesehatan mental menurun

Tahukah kamu bahwa terlalu banyak menghabiskan waktu untuk duduk saja dapat menyebabkan penurunan kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup, yang akhirnya cenderung lebih tertekan.

Olahraga dikaitkan dengan pelepasan serotonin, yakni hormon yang membuat tubuh merasa lebih baik. Kebiasaan bergerak dengan penuh kesadaran bermanfaat untuk mengoptimalkan hubungan antara kesehatan fisik dan mental.

6. Penurunan ingatan

Otak kita membutuhkan latihan seperti halnya tubuh kita. Menurut sebuah penelitian PLOS One, berjam-jam duduk dapat menyebabkan berkurangnya ketebalan di lobus temporal medial, area otak yang bertanggung jawab untuk memori.

Perubahan otak ini mungkin menjelaskan mengapa kamu menjadi pelupa saat kamu tidak begitu banyak bergerak di keseharianmu.

Namun, masalah ini bisa diatasi dengan melakukan olahraga kardio, seperti berjalan, jogging, dan berlari, yang tidak hanya dapat meningkatkan area kemampuan otak, tetapi juga membantu masalah kognitif yang berkaitan dengan usia seperti demensia.

Membangun kebiasaan yang sehat dengan mulai aktif bergerak memang bukan hal yang mudah bagi sebagian orang. Namun, demi mencegah bahaya dari kurang gerak untuk kesehatan, ada baiknya kamu mulai meninggalkan budaya mager.

Untuk memulainya, kamu bisa membiasakan diri untuk beranjak dari tempat dudukmu setiap 30 menit sekali. Kamu juga bisa mulai melakukan pekerjaan rumah atau berjalan kaki di sekitar kawasan rumahmu selama 30 menit setiap harinya untuk menuntut tubuhmu bergerak.

Referensi:

Realsimple, (2021). Is Your Lifestyle Too Sedentary? Here Are 8 Signs You're Not Active Enough.

Medlineplus. Health Risks of an Inactive Lifestyle.

Webmd, (2021). Surprising Signs You're Not Moving Enough.

Readersdigest. 7 Silent Signs You Need to Move More.